Bakteri IPAL Jogja - Di tengah perkembangan kehidupan perkotaan yang pesat, pengelolaan limbah menjadi salah satu tantangan utama yang cukup krusial. Kota-kota besar di Indonesia, termasuk Yogyakarta, tidak luput dari permasalahan ini.
Sistem pengolahan limbah yang efektif sangatlah diperlukan untuk dapat menekan dampak negatif yang akan berefek pada kelestarian lingkungan dan juga kesehatan masyarakat kota Jogja.
Nah, salah satu inovasi terkini yang dirasa paling efektif untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan bakteri pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Namun, tahukah Anda apakah itu Bakteri IPAL? Untuk mengetahui pembahasan selengkapnya, silahkan simak artikel ini hingga akhir.
Permasalahan Limbah di Yogyakarta
Sebagai salah satu kota tujuan utama wisata di Indonesia,
tentu Yogyakarta memiliki ribuan badan usaha yang bergerak di bidang kuliner
dan perhotelan. Dengan begitu, tentu usaha-usaha tersebut dapat menghasilkan
limbah dalam jumlah besar pada setiap harinya. Selain dari industri pariwisata,
industri komersial hingga sampah rumah tangga juga menghasilkan limbah dalam
jumlah yang cukup masif.
Berdasarkan fakta ini, tentu dapat kita perkirakan bahwa
jika tidak diolah dengan baik, limba-limbah tersebut tentunya akan menumpuk,
hingga pada akhirnya akan merusak lingkungan dan berdampak pada kesehatan
masyarakat Indonesia.
Berdasarkan jurnal penelitian yang diterbitkan oleh
Universitas Gadjah Mada, salah satu bukti nyata kerusakan lingkungan akibat
sampah di Yogyakarta adalah tercemarnya Sungai Code. Penelitian tersebut menunjukkan
bahwa parameter DO, BOD, COD, dan ni-trat yang ada di Sungai Code tidak
memenuhi baku mutu air kelas I. Kemudian indikasi kekeruhan, fosfat, dan
sulfida, hampir di seluruh lokasi tidak memenuhi baku mutu sesuai standar.
Menurunnya kualitas DO, BOD, COD, nitrat, dan fosfat pada sungai tersebut
ternyata disebabkan oleh limbah yang masuk ke sungai.
Oleh karena itu, diperlukan metode pengolahan yang tepat sehingga permalahan limbah di Yogyakarta dapat diatasi.
Peran Bakteri IPAL dalam Pengolahan Limbah
Bakteri IPAL merupakan mikroorganisme yang digunakan dalam
proses pengolahan air limbah untuk menguraikan zat organik menjadi senyawa yang
lebih sederhana dan aman bagi lingkungan. Bakteri ini memainkan peran vital
dalam proses ini dengan mengurai limbah menjadi komponen-komponen yang tidak
berbahaya, sehingga air yang dihasilkan dapat kembali ke lingkungan tanpa
menyebabkan polusi.
Dengan menggunakan bakteri pengurai pada IPAL, proses pengelohan air limbah dapat berjalan dalam kurun waktu yang lebih cepat. Pada umumnya, pengolahan air limbah dapat berjalan selama 6 bulan. Sedangkan, jika IPAL diberikan injeksi bakteri dalam jumlah yang tepat, proses pengolahan limbah dapat berjalan selama 2 hingga 3 bulan saja. Sangat efektif, bukan?